Getaran Memek Sempit Perawan Muda

Getaran Memek Sempit Perawan Muda

Jumat, April 1st, 2016 - Daun Muda, Koleksi Cerita

Desa ini banyak menyimpan kenangan manis bagiku karena aku memang lahir di desa terpencil ini. Tapi masih aku ingat kalau saat-saat masa kecilku dulu begitu indah di sini jauh dari kebisingan apalagi untuk semacam cerita dewasa, yang masih di anggap tabu untuk menjadi bahan perbincangan, lain halnya ketika aku sudah berada di kota besar yang kini menjadi tempat tinggalku.

Memek Perawan ABG

Namaku Bagas memang asalku darei desa ini, dan kali ini aku berada di desaku kembali karena memang aku ingin melepas penat dari masalah yang aku hadapi. Karena itu juga aku menagmbil cuti dari tempat kerjaku, aku seorang akuntan dari sebuah perusahaan swasta di Jakarta. Tapi karena baru saja putus dengan Era wanita yang selama ini menjadi pacarku merangkap atasanku.

Umurku terpaut 5 tahun lebih tua dari Era, dia merupakan manajer di perusahaan ini. Di usianya yang sudah 32 tahun Era begitu sukses di karirnya sedangkan aku hanya seorang akuntan biasa di perusahaan ini. Tapi hubungan kami sudah terjalin kurang lebih 3 tahun. Selama itu juga kami sering melakukan adegan layaknya dalam cerita dewasa dan aku lihat dia begitu sayang padaku.

Tapi akhir-akhir ini sikapnya berubah drastis padaku, awalnya aku mengira dia hnaya mengalami titik jenuh pada hubungan kami. Tapi akhirnya akupun mengetahui alasan sebenarnya ternyata dia telah menduakan aku, dengan seorang pria yang jauh lebih dari pada aku. Karena aku memang menyadari kalau aku hanya bermodal tampang di depan Era yang begitu sukses dalam karirnya.

Meskipun sudah beberapa kali melakukan adegan seperti dalam cerita dewasa, tidak membuat hubungan kami langgeng malah kini hanya aku yang berharap. Tidak kurasa sudah tiga hari aku berada di desa ini, sampai akhirnya akupun begitu dekat dengan Nita gadis yang berasal dari kampung ini dan merupakan anak dari orang yang telah mendapatkan kepercayaan dari keluargaku untuk menjaga rumah ini.

Nita begitu baik dan anaknya juga manis dia masih kuliah di kota yang jaraknya hampir satu setengah jam perjalanan dari rumah ke kampusnya. Dan hari-harinya sekarang dia gunakan untuk menemani aku, karena memanag orang tuaku sudah menelpon lebih dulu pada orang tuanya untuk menjagaku karena mereka juga tahu kalau saat ini aku sedang patah hati.

Sampai akhirnya aku sedang berjalan di pematang persawahan hari itu, aku lihat cuaca begitu cerah, karena sudah terik panas matahari aku lihat bnayak petani turun dan pulang ke rumahnya dan banyak juga dari mereka yang menyapaku karena keluargaku memang di kenal di daerah ini bahkan banyak dari mereka yang memegang sawah ayahku karena itu bnayak yang menundukan kepala padaku.

Mereka menganggapku sebagai tuan tanah mereka, tanpa terasa tubuhku aku rebahkan pada saung yang berada di salah satu sawah tersebut. Tepatnya berada di tengah-tengah salah satu sawah, dan aku tidak merasa canggung karena saung ini begitu tertutup jadi tidak kelihatan kalau aku sedang rebahan apalagi semua orang sudah pada pergi pulang ke rumahnya masing-masing.

Ketika aku menutup mataku aku tidak sadar kalau ada seseorang yang sedang menatapku tapi dia hanya diam saja sambil terus menatap wajahku dengan lekatnya. Sampai akhirnya aku menmbuka mataku saat itulah mata kami beradu didepanku duduk Nita yang begitu dekat wajahnya aku yakin tadi dia hendak menatapku lebih dekat, tapi keburu aku membuka mataku lebih dulu.

Karena begitu dekatnya hingga deru nafasnya begitu terdengar di telingaku. Saat itulah aku melihat bibirnya begitu merekah di depan mulutku dengan cepat aku tarik tubuhnya dan dengan cepat juga aku kulum bibir mungilnya ” Aaaagggghh… jangan mas…… aaaaagghhh….. ” Awalnya dia memberontak tapi aku tetap menciumnya dan diapun pasrah juga.

Mungkin Nita juga merasakan kalau saat ini aku butuh pelukan hangat dari seorang wanita, karena itu dia belai rambutku sedangkan wajahku kini terbenam di antara teteknya. Diapun menggelinjang menikmati remasan serta ciumanku pada teteknya. Aku semakin berani melkaukan adegan sepertti dalam cerita dewasa yang sering aku praktekan dengan Era pacarku sebelumnya.

Kemudian dengan lembut aku menarik tubuhnya agar lebih dekat lagi. Akupun melancarkan aksiku dengan cara kembali meremas tetek Nita yang masih sebesar buah mangga, kemudian aku dekap tubuhnya ” Mas…. Ni.. ta takut…… ” Akupun membisikan sesuatu di telinganya ” mas akan tanggung jawab Nita… mas.. janji.. ” Kataku belagak pria sejati di depannya.

Padahal kala itu aku hanya ingin melamapiaskan nafsuku yang sudah memuncak. Bagai pemain dalam cerita dewasa akupun melepas pakaian Nita dan langsung saja aku menggaulinya layaknya aku bercinta dengan Era, akupun menghisap puting tetek Nita kembali dia menggelinjang sambil terus menggigit bibirnya, mungkin dia juga sange dengan sentuhan yang aku berikan.

Kini kontolku sudah tidak bisa menahan getarannya untuk segera masuk dalam memek Nita, akupun mencoba memasukkannnya tapi Nita terlihat agak malu dia merpatakn kedua pahnya. Saat aku lihat wajahnya matanya sudah terttutup karena itu akupun melebarkan pahany secara perlahan dan akupun mencoba menyelipkan kontolku dalam lubang memeknya yang terasa begitu sempit bagiku.

Begitu kontolku masuk kedalam lubang memeknya, Nita menjerit tertahan ” OOouuwww… aaaaaiiigggghhh….. pe.. lan.. Mas…” Setelah kontolku masuk akupun bergerak dengan melambat di atas tubuhnya, kini Nita tidak lagi menjerit tapi berganti dengan desahan kenikmatanya ” Ooouuuggghhhh…. ooouuuggghh…. ooouuuggghh…. aaaaaggghhhh….. aaaaaaagghhhh….. ” Desahnya.

Akupun semakin mempercepat hentakan pada kontolku, sehingga Nita semakin keras juga mengerang ” OOuugggghhh…. aaaaaaaggghhh…. Mas…. terus…. aaaggggghhhh…. ” Kali ini aku memainkan kontolku dalam memeknya sesekali aku piutar kontolku dan membuat Nita mengerang semakin liar sampai-sampai aku takut kalau sampai kedengaran orang kampung.

Mengingat orang kampung akhirnya semakin cepat pula aku bergerak di atas tubuhnya. Lama kelamaan memek sempit Nita sudah basah mungkin dia beberapa kali mengalami horny dari permainan sex layaknya di dalam cerita dewasa. Tubuh kami berdua sudah bersimbah keringat karena itu ketika tangan Nita memelukku dengan begitu erat terkadang tangannya licin.

Kini tubuhku sudah tidak lagi kuat menahan getaran dalam memek Nita yang masih perawan. Dengan cepat akupun menumpahkan spermaku memenuhi lubang memeknya, kamipun berbarengan sama-sama mengerang ” Ooouuuugghhhh…. aaaaagggggggghhh…. aaaaaaagggghhhh… aaaaaaggghhh… ” Saat itu juga tubuh kami saling berdekapan lebih erat lagi, aku begitu puas kali ini.